Wednesday, April 3, 2013

Hidup Ideal




HIDUP IDEAL

Bagaimana kehidupan yang ideal itu? Mungkin bagi beberapa orang hidup yang ideal adalah hidup yang dipenuhi dengan materi, uang dan harta benda. Tapi cara kita memandang kehidupan yang ideal adalah setelah kita menjalani hidup ini. Mungkin bagi mereka yang pernah menonton Naruto Movie The Legend of Stone Gellel kalau tidak salah begitu judulnya. Di Movie Naruto itu  diceritakan bahwa bagaimana si Tuan (saya lupa namanya -___-)
Si Tuan ini ingin menciptakan dunia ideal tanpa peperangan di mana dia yang menjadi Regulator nya. Tapi untuk menciptakan hidup yang ideal itu dia harus melakukan banyak pengorbanan, membunuh, demi mendapatkan batu Gelel yang dapat meningkatkan kekuatan. 

Menciptakan kehidupan yang ideal sesuai dengan ideologi kita bukanlah hal yang mudah, pengorbanan demi pengorbanan harus anda lakukan, seperti si Tuan X itu. Untuk menciptakan Dunia Ideal tanpa perang dia justru mengadakan perang.

Tapi, seperti yang saya ungkapkan tadi bahwa kita dapat memberi pandangan mengenai hidup yang ideal setelah kita menjalani kehidupan kita, bukan begitu.
Saya sendiri juga menginginkan sebuah kehidupan yang ideal, kehidupan di mana setiap Umat Manusia merupakan pribadi yang baik dan patuh kepada Sang Khalik. Meski begitu saya juga memikirkan mengenai Dinamika Sosial yang tercipta dengan keidealan ini. Bayangkan jika semua Manusia Patuh pada Tuhan?  Tidakkah hidup akan berjalan begitu datar? Kita semua menjadi apa yang disebut homogen. 

Saya juga punya pemikiran bahwa hidup yang ideal itu seperti sistem kerja dalam sel. Seluruh mahluk hidup terdiri dari sel, baik yang multi ataupun uni. Bayangkan jika kita terkordinasi bagaikan sel yang menyusun manusia. Itu adalah pola pikir saya mengenai hidup yang ideal.

Tapi bagi mereka orang yang misalnya hidup dalam kemiskinan, lingkungan kumuh mereka mungkin memiliki pola pikir mengenai hidup yang ideal adalah hidup yang penuh harta, materi dan segala hal.

Tapi bagi  mereka yang sudah tercukupi hidupnya, hidup ideal adalah kebahagian. Semua kembali terhadap pola pikir

No comments:

Post a Comment