Friday, April 5, 2013

1 Tahanan LP Cebongan Meninggal di Sel Preman yang Ditembak Kopassus


Penyerangan Lapas Cebongan

 Ambulans membawa korban penembakan di Lapas Cebongan, Sleman, DIY

Seorang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Cebongan, Sleman, Yogyakarta ditemukan tewas diselnya. Tahanan yang tewas bernama Jumar (45 tahun) warga asal Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jumar tewas pada pukul 01.30 WIB Jumat dini hari tadi.

Jumar yang merupakan terdakwa kasus kecelakaan itu tewas di ruang A5, blok Anggrek. Ruang tersebut merupakan tempat eksekusi empat preman pengeroyok anggota Kopassus, Serka Heru Santoso. Keempat tahanan itu diberondong senjata laras panjang oleh kelompok bersenjata. 

Kepala LP Cebongan B Sukamto membenarkan adanya tahanan di
ruang A5, Blok Anggrek yang meninggal dunia. Namun demikian tahanan
tersebut bukan salah satu saksi kejadian penembakan brutal 4 tahanan
titipan Polda DIY oleh oknum anggota Kopassus.

"Almarhum merupakan tahanan yang masuk pada hari Selasa, 26 Maret 2013 dan bukan saksi mata atas kejadian penyerbuan lapas," katanya, Jumat, 5 April 2013.

Menurut Sukamto sejak masuk ke ruang tahanan LP Cebongan, Jumar memang sudah menderita gangguan pernapasan (asma). Karena itu, pihaknya telah memberikan perawatan dokter. "Kita sudah mengupayakan perawatan dokter karena sejak masuk Lapas sudah dalam kondisi sakit," ujarnya

Sebelum meninggal dunia, kata Sukamto, Jumar sama sekali tidak meminta bantuan dibawa ke rumah sakit, sehingga pihak LP menilai pendampingan dokter sudah cukup.

Insiden penyerangan yang dilakukan 11 personel Kopassus dari Grup II Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura, terjadi Sabtu dini hari tanggal 23 Maret 2013. Menentang 6 pucuk senjata, mereka menerobos masuk ke dalam Lapas dan mengeksekusi empat tahanan pelaku pembunuhan mantan nggota Kopassus Serka Heru Santoso hingga tewas.
Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigadir Jenderal (CPM), Unggul K Yudhoyono, mengatakan, para pelaku secara kesatria telah mengakui perbuatan sejak hari pertama penyelidikan, 29 Maret 2013. Unggul menegaskan, penyerangan tersebut merupakan tindakan seketika yang dilatarbelakangi jiwa korsa dan membela kesatuan.
 
 

No comments:

Post a Comment